Bisnis.com, PALEMBANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta manajemen waktu penyelesaian proyek kereta api ringan atau light rail transit Sumatera Selatan dapat dipercepat untuk mengantisipasi hambatan yang dapat terjadi.
Budi mengungkapkan, percepatan manajemen waktu penyelesaian proyek kereta api ringan (Ligth Rail Transit/LRT) Sumatera Selatan agar kepastian waktu selesai proyek dengan kontrak senilai Rp10,9 triliun tersebut sesuai target, yakni dapat beroperasi pada Juni 2018.
"Oleh karenanya, saya minta percepatan supaya jaminan terselesaikannya pembangunan itu bisa terjaga dengan baik. Katakanlah, dibuat lagi satu managemen di majukan satu bulan, kata Budi, Palembang, Sabtu (20/5/2017).
Dia berharap, manajemen waktu penyelesaian proyek LRT yang dibuat lebih cepat dari jadwal guna mengantisipasi kejadian - kejadian yang tidak diinginkan.
Guna mempercepat penyelesaian proyek LRT Sumatera Selatan, dia menyarankan adanya tenaga pekerja yang lebih banyak.
Kemudian, paparnya pekerjaan - pekerjaan yang bisa dipercepat jangan sampai dikerjakan dengan lambat seperti pemasangan tiang dan depo. "Supaya kalau terjadi sesuatu kita masih punya ruang untuk kembali kepada suatu target itu," katanya.
Dia mengingatkan, kontraktor pelaksana proyek LRT sumatera Selatan juga harus mengantisipasi musim hujan yang dapat menghambat pengerjaan.