Bisnis.com, JAKARTA - Finalisasi proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya masih terkendala pada perbedaan biaya yang dipatok Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah hanya mematok dana pengembangan sebesar Rp60 triliun, sedangkan JICA bersikukuh di angka Rp90 triliun.
"Kalau bisa cepat [negosiasinya], tahun ini groundbreaking, tetapi kalau lambat ya baru 2019," kata Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (3/1/2018).
Dia mengaku khawatir jika JICA tetap bertahan dengan perkiraan dana yang masih dinilai mahal. Pemerintah berharap mereka bisa menurunkan perkiraan tersebut.
Budi menuturkan proyek tersebut akan menggunakan rel baru yang berukuran 1.067 milimeter atau lebar sepur sempit (narrow gauge) dan dibangun di sebelah sisi jalur existing.
Dengan bentuk revitalisasi tersebut, lanjutnya, akan ada kombinasi penggunaan jalur antara yang lama atau existing dengan yang baru selain biaya yang terjangkau.